Senin, 19 Oktober 2009

Sofyan Djalil Kembali Jadi Dosen


JAKARTA - Mantan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil seperti sudah optimistis dirinya tidak akan lagi duduk di jabatan yang telah dipimpinnya di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid pertama. Dirinya mengaku sudah beres-beres kantor dan siap untuk kembali ke profesi lamanya sebagai dosen di almamaternya yakni Universitas Indonesia (UI).JAKARTA - Mantan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil seperti sudah optimistis dirinya tidak akan lagi duduk di jabatan yang telah dipimpinnya di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid pertama. Dirinya mengaku sudah beres-beres kantor dan siap untuk kembali ke profesi lamanya sebagai dosen di almamaternya yakni Universitas Indonesia (UI).
"Beres-beres sudah. Saya akan kembali ke profesi saya sebagai dosen," tukasnya seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Perwira, Jakarta, Senin (19/10/2009).
Pria asal Aceh kelahiran 56 tahun yang lalu awalnya menjadi anggota KIB jilid pertama dengan menduduki jabatan sebagai Menteri Negara Komunikasi dan Informasi hingga 2007, baru kemudian menduduki jabatan sebagai Menteri Negara BUMN sejak 2007 hingga masa berakhir jabatannya.
Selama lima tahun masa jabatannya di KIB, Sofyan menghaturkan terima kasih kepada Presiden SBY atas kepercayaan beliau yang telah memberinya amanah.
"Saya berterima kasih kepada Presiden yang telaj memberikan amanah kepada saya menjadi menteri selama lima tahun ini. Mudah-mudahan ada manfaatnya dan berakhir dengan baik," tambahnya.
Dirinya mengakui masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan selama dirinya menjabat di Kementerian Negara BUMN. Namun, Sofyan tidak ingin meninggalkan banyak kesulitan bagi menteri baru penggantinya, namun tidak pula mencoba untuk mengajari menteri baru untuk menyelesaikan permasalahan yang masih tersisa di posnya.
"Saya tidak mau mengajari menteri yang baru, semuanya sudah ada di buku Memori Jabatan yang di keluarkan Kementerian BUMN," pungkasnya. (ade)"Beres-beres sudah. Saya akan kembali ke profesi saya sebagai dosen," tukasnya seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Perwira, Jakarta, Senin (19/10/2009).Pria asal Aceh kelahiran 56 tahun yang lalu awalnya menjadi anggota KIB jilid pertama dengan menduduki jabatan sebagai Menteri Negara Komunikasi dan Informasi hingga 2007, baru kemudian menduduki jabatan sebagai Menteri Negara BUMN sejak 2007 hingga masa berakhir jabatannya.Selama lima tahun masa jabatannya di KIB, Sofyan menghaturkan terima kasih kepada Presiden SBY atas kepercayaan beliau yang telah memberinya amanah."Saya berterima kasih kepada Presiden yang telaj memberikan amanah kepada saya menjadi menteri selama lima tahun ini. Mudah-mudahan ada manfaatnya dan berakhir dengan baik," tambahnya.Dirinya mengakui masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan selama dirinya menjabat di Kementerian Negara BUMN. Namun, Sofyan tidak ingin meninggalkan banyak kesulitan bagi menteri baru penggantinya, namun tidak pula mencoba untuk mengajari menteri baru untuk menyelesaikan permasalahan yang masih tersisa di posnya."Saya tidak mau mengajari menteri yang baru, semuanya sudah ada di buku Memori Jabatan yang di keluarkan Kementerian BUMN," pungkasnya. (ade)

24 Jam Terakhir, JK Siap-Siap Jadi Rakyat Biasa


BOGOR - Dalam 24 jam ke depan, Jusuf Kalla (JK) tak lagi menjabat sebagai Wakil Presiden. Jabatan itu akan dipangku oleh Boediono yang terpilih mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama lima tahun ke depan.Di sisa masa jabatannya itu, JK tetap fokus menyelesaikan tugasnya sebagai orang nomor dua di Indonesia.BOGOR - Dalam 24 jam ke depan, Jusuf Kalla (JK) tak lagi menjabat sebagai Wakil Presiden. Jabatan itu akan dipangku oleh Boediono yang terpilih mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama lima tahun ke depan.Di sisa masa jabatannya itu, JK tetap fokus menyelesaikan tugasnya sebagai orang nomor dua di Indonesia."Hari Selasa pukul 10.00 WIB, saya akan menjadi warga biasa seperti Anda semua," ujar JK saat acara perpisahan dengan ratusan pegawai Sekretariat Istana Wakil Presiden dan wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.Mantan pengusaha asal Bone, Sulawesi Selatan ini, mengaku tak mempersoalkan kondisi ketika dia harus melepas jabatannya. Menurut dia, berbagai pengalamannya selama duduk di pemerintahan bisa membuatnya berbesar hati meninggalkan kursi di pemerintahan."Saya total delapan tahun enam bulan. Enam bulan jadi Mendag, tiga tahun jadi Menko Kesra, dan lima tahun jadi Wapres. Kenapa tiga setengah tahun? Karena saya dipecat. Saya dipecat karena prinsip. Saya mempertahankan prinsip saya," kisahnya.(lam)"Hari Selasa pukul 10.00 WIB, saya akan menjadi warga biasa seperti Anda semua," ujar JK saat acara perpisahan dengan ratusan pegawai Sekretariat Istana Wakil Presiden dan wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.Mantan pengusaha asal Bone, Sulawesi Selatan ini, mengaku tak mempersoalkan kondisi ketika dia harus melepas jabatannya. Menurut dia, berbagai pengalamannya selama duduk di pemerintahan bisa membuatnya berbesar hati meninggalkan kursi di pemerintahan."Saya total delapan tahun enam bulan. Enam bulan jadi Mendag, tiga tahun jadi Menko Kesra, dan lima tahun jadi Wapres. Kenapa tiga setengah tahun? Karena saya dipecat. Saya dipecat karena prinsip. Saya mempertahankan prinsip saya," kisahnya.
(lam)